Tuesday, July 29, 2008

Seminar di Sekolahan

Hari Minggu kemaren, 27 Juli 2008, mengambil tempat di ruang kelas KB-TK-SD IT At Tibyan yang beralamatkan di Jl. Kapas Gading Madya I/ 23 Surabaya, sebuah acara diadakan mulai dari pagi sampe siang sekitar dhuhur. Acara bertajuk Seminar Psikologi yang menghadirkan dua narasumber sekaligus, yakni bu Ani (dosen psikologi Unair) dan pak Yanto (anggota dewan dari fraksi demokrat-keadilan sejahtera), ini disambut antusias oleh para hadirin yang terdiri dari para wali murid, praktisi maupun tenaga pendidik se kecamatan Tambaksari, Surabaya. Puluhan motor dan dua buah sedan timor nampak di parkir di halaman sekolah yang mempunyai suasana cukup asri dan nyaman ini.

Berikut kutipan dari pihak sekolah mengenai acara itu:


SEMINAR PSIKOLOGI ISLAMI

"GURU DAN KEPALA SEKOLAH SE KECAMATAN TAMBAKSARI, BULAK, KENJERAN MENGIKUTI SEMINAR PSIKOLOGI ISLAMI DI AT TIBYAN"


KB-TKIT-SDIT AT TIBYAN, 27 Juli 2008, pukul 8 pagi tampak ramai dengan peserta Seminar Psikologi yang terdiri dari Keluarga Walimurid Sekolah Islam AtTibyan, sekaligus Kepala Sekolah ataupun Guru dari TK dan SD seKecamatan Tambaksari, Kenjeran, dan Bulak. Seminar yang dimulai pukul 9 pagi ini menghadirkan Pembicara yang cukup berkompeten diBidang Psikologi Perkembangan Anak yaitu Ibu Nur Ainy Fardana S.Psi M.Psi, Dosen Fakultas Psikologi Unair, sekaligus Kepala Sekolah TK Ceria diLingkungan Kampus Unair, sedangkan Pembicara yang Kedua adalah Ust. Akhmad Suyanto S.T M.T, anggota DPRD Kota Surabaya yang menjelaskan tentang Profil Keluarga Islami. Ibu Neny yang tampil dengan memberikan Materi Pendidikan Islami sejak dini sebagai Solusi Keluarga Modern benar-benar mampu memberikan pencerahan sekaligus wacana baru bagi seluruh peserta Seminar, sedangkan Ustadz Akhmad Suyanto memberikan materi dengan luar biasa dan fammilier, sehingga peserta semakin bersemangat, karena ditambah dengan doorprize VCD pendidikan bagi peserta yang bisa menjawab pertanyaan ataupun diskusi yang dilontarkan.

Ketika Ustadz Akhmad Suyanto yang juga Anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera Kota Surabaya ini memberikan prolog tentang contoh 4 keluarga Islami yang disebutkan dalam Al-Quran, peserta pun berebut angkat tangan untuk menjawab pertanyaan tersebut, beberapa walimurid dan Kepala Sekolah dari sekolah lain berusaha menjawab pertanyaan dengan berbagi versi, mulai dari tauladan yang terbaik dari Keluarga para Nabi ataupun Keluarga yang disebutkan dalam Qur'an seperti Keluarga Imron dan Keluarga Luqman. Harapan utama dari pertanyaan tersebut adalah dengan pengetahuan kita yang luas tentang Profil ataupun bentuk Keluarga Islami dapat dijadikan contoh utama dalam mendidik Anak dan keluarga kita masing-masing, terutama contoh tauladan yang paling mulia dari keluarga Nabi Muhammad SAW, begitu penjelasan dari Ust. Akhmad Suyanto.

Acara ditutup dengan diskusi sekaligus konsultasi secara langsung dengan para pembicara, dibagi menjadi 2 termin waktu untuk penanya tampaknya masih belum cukup sehingga banyak yang masih mengharapkan adanya Seminar Lanjutan sebagai followup dari acara hari ini, baik itu dari pihak Walimurid Sekolah Islam AtTibyan ataupun dari undangan Kepala dan Guru dari TK dan SD se Kecamatan Tambaksari, Bulak, dan Kenjeran, seperti yang telah disampaikan oleh Ustadz Sony Sulaksono, Kepala KB-TKIT-SDIT AtTibyan yang berada di Jl. Kapas Gading Madya I/21-23 Surabaya.


Nah, demikian kurang lebih gambaran acara ini...


Menengok Markas Google

Kata orang, lingkungan kreatif mendukung pikiran kreatif....
Setuju?
Coba deh, simak gambar-gambar ini yang konon dinamai Googleplex yang merupakan markas para pekerja di perusahaan mesin pencari ini...





















masuk ke markas google.....













mirip kantor......?















tuh...kan...?














ini apalagi....coba aja klo anda mo nerapin di kantor ato tempat kerja anda yang sekarang...pasti asyik......














hem....kantor ada tempat untuk nyodok....boleh juga!















maruk amat...?!!! emang satu layar aja g cukup y? btw...gi asik ngapaian seh depan komputer?
















wah...ini kantor apa minimarket seh?
















yummmy...chocholatto.....















wikkk.......mau dong...?!!!!!

















di sana, makan...di sini, makan....dimana-mana ada makanan...!!!! (disana gunung disini gunung)





















baju kotor...? ada ruangan sendiri untuk londri.....

Disiplin


Apa akibatnya kalo nggak disiplin.....?

Markas Digital...itulah konsep yang kuusung untuk tempat kerjaku saat ini. Markas identik dengan tempat berkumpul dan kembalinya prajurit mulai dari tingkat paling bawah sampai pucuk pimpinannya. Sementara konsep digital, mengikuti tren revolusi digital yang saat ini dialami peradaban umat manusia. Jadi, dengan konsep atau, kalau boleh dikatakan, paradigma ini..bangunan kecil yang semula difungsikan untuk ruangan laboratorium komputer sebuah sekolah dan kemudian dikembangkan sebagai unit wirausaha tidak hanya berorientasi pada jasa penyediaan akses internet, atau lazim dikenal dengan warung internet (warnet). Namun juga, bergerak secara lebih luas dan massif dengan menyediakan anything about your digital need (seperti yang ada dalam brosur kecil yang aku buat).

Salah satu nilai penting yang dapat diadaptasi dari markas beneran, adalah tentang disiplin. Khususnya, disiplin waktu.
Di markas digital ini, pelayanan akses internet untuk umum mulai jam enam pagi sampai jam sebelas malam. Dan laiknya markas pada umum, selalu ada yang stand by, minimal pada jam-jam umum tadi.
Cuman, dalam prakteknya...masih sulit menerapkan disiplin waktu seperti tadi. Misalnya, waktu buka masih lebih dari jam enam, kadang jam tujuh, kadang jam delapan. Pun, untuk waktu tutupnya, masih suka molor sampai jam dua belas, jam satu, malah pernah jam dua pagi baru tutup.

Dampaknya....
salah satu nih, sekarang sang commandante lagi ngerasa nggak enak badan. Ingus dari hidung terus mbeler, perut (di sekitar ulu hati) rasa nyeri, dan suhu badan naik....
Kronologisnya, tadi malam datang jam sebelas..harusnya sudah tutup. tapi masih ada dua orang lagi nge-net. Sementara, operator jaga waktu itu juga nampaknya lagi asik 'ngelembur' ketikan. (Padahal disini g ada konsep lembur, dengan demikian g ada kompensasi semacam uang lembur). Kudiamkan saja, hingga akhirnya...
jarum jam menunjukkan pukul satu dini hari!
Client, yang kebetulan orang ini langganan datang malam, terakhir baru beranjak dari depan komputer. Walhasil, setengah jam kemudian, gerbang markas digital baru dapat ditutup dengan sempurna!!!!
Keesokan paginya (hari ini), sang commandante markas digital kembali ke alam sadar ketika sinar sang surya sudah mulai menerobos lewat celah-celah pilar gerbang yang berdebu lumayan tebal dan cukup efektif untuk membuat orang jadi bersin.
Dan gejala-gejala yang pernah dialami oleh sang commandante pada masa silam, waktu itu sampai harus arrest total sampe berbulan-bulan untuk memulihkan kondisi kesehatannya, kembali dirasakan....

Semoga, sebentar lagi jatah logistik ransum segera tiba sehingga sang commandante dapat mengisi perut kosongnya...

Sakit

Coba sejenak Anda bayangkan...misalkan
Anda adalah seorang operator warnet (warung internet) yang harus stand by mulai jam enam pagi sampai setengah lima sore, itu pun kalau teman sesama operator yang kebagian jaga sore datang on time. Yah, se molor-molornya...satu jam. Jadi, kira-kira Anda dapat mulai beristirahat sekitar maghrib.
Saat sudah mulai buka jam setengah enam itu, tiba-tiba ANda merasa ada yang nggak beres dengan kondisi tubuh Anda. Suhu tubuh terasa tinggi, ingus terus meler dari hidung, mata perih, nafas pendek, dan perut terasa nyeri. Berkali-kali Anda harus menutupkan jemari tangan ke mulut atau hidung karena bersin.
Sementara, warnet tempat Anda stand by itu adalah sebuah ruangan berkaca yang meskipun sudah tertutup sedemikian rupa, namun masih ada saja celah bagi masuknya debu dari luar yang hasilnya, sebagian, nampak pada jejak debu yang menempel dimana-mana: CPU, monitor, lemari es, kelambu pada etalase, meja, kursi, lantai, hingga dinding.
Dapatkah Anda merasakan suasananya?
Kira-kira, apa yang akan Anda lakukan ketika menemui situasi seperti ini? Keluar sebentar untuk beli sarapan? Ijin ke Bos untuk pulang istirahat di rumah? Atau...Anda tetap bertahan sampe sore menunggu operator jaga sore datang?...atau..ANda punya opsi lain?

Skater

  • Dale Carnegie (edisi terj.)