Wednesday, September 17, 2008

Teori Meranggas

Meranggas kita pahami sebagai usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang 'dilakukan' oleh pohon ketika datang musim kemarau. Satu per satu helai daun berguguran dan jatuh ke tanah, meski sebelumnya helai-helai daun itulah yang melakukan pekerjaan penting untuk memasak. Ya, dengan meranggas, berarti pohon itu puasa!
Satu 'keputusan' yang berat. Namun apa daya. Datangnya kemarau, berimbas pada ketersediaan air dan cadangan tenaga yang ada pada si pohon. Pilihan meranggas diambil setelah 'ditimbang-timbang' aktivitas si daun untuk 'memasak' itu memerlukan tenaga yang besar. Yang kalau sampai over penggunaan energi itu, maka justru pohon itu sendiri akan lemas dan selanjutnya...hanya tinggal seonggok kayu yang lapuk dan rapuh. (coba lihat disini)

Laiknya pohon yang meranggas, markas digital mengalami kondisi serupa. Sejak semula, eksistensi di markas digital haruslah disertai semangat yang 'gila'. Bekerja sebaik mungkin, dengan menekan kekecewaan atas minimnya penghargaan yang didapat.
Namun, adakah di masa sekarang ini seseorang yang benar-benar luas hatinya dan lapang dadanya sementara kebutuhan ini itu seakan senantiasa berebut untuk segera dipenuhi.....
Jika serdadu diibaratkan adalah helai-helai daun, pada kenyataannya daun-daun itu lah yang harus 'dikorbankan'...satu keputusan yang sangat dilematis.
Semoga kemarau ini segera lewat, untuk kemudian lahir tunas-tunas daun baru nan segar....

Skater

  • Dale Carnegie (edisi terj.)